Setelahmemasuki areal wisata Sangeh, sempatkanlah untuk melihat sebuah pohon pala unik yang terletak di sebelah kiri Candi Bentar (pintu gerbang). Pohon ini dikeramatkan dan dinamai Pohon Lanang Wadon (pohon laki-perempuan). Dinamakan demikian karena bila diperhatikan secara teliti terlihat "berkelamin", seperti halnya kelamin pria dan wanita. Obyekwisata Sangeh Bali, merupakan kawasan hutan lindung didominasi pohon pala. Selain anda dapat melihat hutan lindung, anda juga dapat melihat ratusan monyet di Sangeh Bali. Obyek wisata Sangeh berlokasi di desa Sangeh, masuk dalam kecamatan Abiansemal, wilayah Kabupaten Badung. Berjarak 22 kilometer dari kota Denpasar, anda akan menempuh HutanPalagan Sangeh, Bali Aku ada sih fotonya, besok tak tunjukin deh kapan-kapan. Oiya disana juga ada pohon lanang wadon, Lumayan unik. Sekarang aku tau kenapa kok dinamai 'lanang wadon' setelah aku liat langsung pohonnya.. Diposting oleh Annisa Handayaningtyas di 08.47. Hallosobat semua, ini vlog terbaru yang berlokasi di wisata alam sangeh, disini kita bisa mengenal alam dan satwa lebih dekat, terutama kera. Kera Tempat Wisata DiBali - WISATA ALAM SANGEH- ADA POHON LANANG WADON . Wisata Sangeh Monkey Forest Bali – Saat mulai pusing dengan rutinitas bekerja setiap hari, Bali menjadi pilihan destinasi wisata favorit. Salah satu lokasi yang cocok untuk dimasukkan dalam paket wisata Bali adalah wisata Sangeh Monkey Forest Bali. Lokasi yang sarat akan mitos dan sisi unik ini masih terus dijaga keasliannya hingga sekarang. Lokasi dan Harga Tiket Wisata Alam Sangeh Monkey Forest Seperti namanya, Wisata Sangeh Monkey Forest Bali merupakan kawasan hutan yang didominasi oleh pepohonan pala. Obyek wisata ini mulai dirintis sejak 1969, dan terletak di Jalan Brahmana, Desa Sangeh, Bali. Jika berangkat dari obyek wisata kuta menempuh waktu 66 menit dengan jarak tempuh sekitar 31,3 km. Harga yang disepakati oleh masyarakat adat sekitar untuk tiket masuk wisata alam sangeh hanya untuk wisatawan domestik dan untuk wisatawan asing. Selain itu, ongkos parkirnya pun terbilang cukup murah. Semua hasil pendapatan yang masuk dialokasikan untuk pemeriharaan para kera, dan sebagian digunakan untuk menjaga kebersihan lokasi ini. Keunikan Taman Wisata Alam Sangeh Monkey Forest Tak perlu diperdebatkan, Bali memang memiliki keindahan dari segala sudut. Termasuk di daratannya, tak terkecuali di lokasi yang satu ini. Belum lagi si cantik Pulau Dewata ini pun selalu kental dengan mitos kepercayaan yang telah diwariskan secara turun-temurun. Berikut adalah beberapa keunikan dari wisata Sangeh Monkey Forest Bali 1. Arti Nama Dari kepercayaan masyarakat setempat, nama Sangeh berasal dari perpaduan dua suku kata sang dan ngeh. Sang berarti orang, sedangkan geh berarti melihat. Secara harfiah sangeh dapat diartikan sebagai orang yang dapat melihat. Konon kabarnya, pohon-pohon pala bermigrasi dari Bali sisi timur, tepatnya dari Gunung Agung menuju ke arah barat. Kemudian di tengah perjalanan, pepohonan tersebut mendapati bahwa ada orang yang dapat melihat mereka, sehingga memutuskan untuk berhenti. Itulah sebabnya kemudian lokasi ini dinamakan Sangeh. 2. Pohon Lanang Wadon Sangeh Lanang Wadon Sangeh adalah nama yang diberikan masyarakat adat setempat untuk pohon pala memiliki keunikan menyerupai bentuk kelamin pria dan wanita. Konon pohon pala yang ada di sini dijadikan simbol peradaban manusia yang diabadikan dan disucikan dengan adanya pura yang mengelilinginya. 3. Pura Sangeh Monkey Forest Wisata Alam Sangeh Monkey Forest memiliki dua pura yang sangat sakral dan disucikan umat Hindu yaitu pura Melanting dan pura Bukit Sari. Berdasarkan sejarah yang berkembang, kedua pura ini adalah bukti kejayaan Kerajaan Mengwi. Keduanya dibangun oleh Anak Agung Anglurah Made Karang Asem Sakti, setelah melakukan tapa rere. 4. Prajurit Monyet Ekor Panjang Menurut kepercayaan warga setempat, kawanan kera yang ada di hutan ini merupakan wujud jelmaan dari para prajurit putri. Kera-kera yang ada di sini hidup secara berkelompok dengan masing-masing kelompok memiliki pemimpin dan daerah kekuasaan. Total populasi kera yang ada adalah sekitar 600 ekor, dengan kelompok terkuat menguasai daerah tengah yang memiliki sumber makanan terbanyak. 5. Fasilitas Wisata Alam Sangeh Monkey Forest Fasilitas wisata menjadi aspek penting yang perlu diperhatikan oleh para pengunjung. Di Sangeh sendiri, telah memiliki fasilitas wisata yang lengkap. Misalnya saja seperti pusat layanan informasi, pos jaga, pemandi wisata, hingga kios-kios souvenir, serta warung penjaja makanan. Tersedia pula rest area untuk tempat wisatawan melepas lelah. Melihat keunikan kisah yang tersimpan di wisata Sangeh Monkey Forest Bali, maka sayang rasanya jika lokasi ini terlewat begitu saja. Pastikan untuk menyempatkan waktu untuk datang ke lokasi ini. Tak Satu hal yang perlu diingat, yaitu selalu berhati-hati dan jaga barang bawaan dengan baik. Hal ini dikarenakan, kera tak merasa takut pada manusia dan bisa saja merampas barang bawaan jika lalai. Bali memiliki tiga buah taman hutan yang dihuni oleh ratusan monyet yang dikelola dan dijadikan tempat rekreasi alam, taman tersebut dikenal dengan destinasi wisata monkey forest atau hutan monyet, Ubud, Alas Kedaton dan Sangeh. Semua hutan kera tersebut berada di lokasi strategis dan terletak searah dengan sejumlah objek wisata di Bali lainnya, sehingga anda bisa mengagendakan tour dengan lebih maksimal. baca juga; tempat wisata hutan monyet – monkey forest di Bali >>>> Seperti halnya tujuan ke objek wisata monkey forest Sangeh, jika anda mengagendakan tour, maka tujuan hutan monyet tersebut bisa dikemas dengan sejumlah destinasi wisata populer lainnya di pulau Bali. Seperti tour ke arah objek wisata danau Beratan Bedugul ataupun ke arah agrowisata Pelaga, dan pada jalur ini anda bisa menikmati rafting di sungai Ayung Ubud dan juga ke hutan monyet Sangeh.. Lokasi objek wisata hutan monyet atau monkey forest Sangeh di desa Sangeh, Kecamatan Abian Semal, Kabupaten Badung, jarak dari Denpasar sekitar 22 km, sedangkan jarak tempuh dari arah bandara sekitar 60 menit. Objek wisata terdekat dari kawasan hutan kera ini adalah destinasi wisata Tanah Uwuk, yang mana objek wisata ini sekarang menjadi tempat Bio Adventure salah satu operator rekreasi petualangan river tubing di pulau Dewata Bali. lanjut baca; rekreasi river tubing di Bali >>>> Monkey forest Sangeh juga berdekatan dengan sungai Ayung yang dijadikan sebagai tempat rekreasi rafting di Bali paling populer dan juga air terjun Nungnung yang terletak di desa Pelaga, Petang. Tempat-tempat tersebut akan menjadi tujuan menarik dalam mengemas acara tour, karena pada jalur ini banyak tempat wisata populer yang bisa anda singgahi, sehingga acara jalan-jalan anda tidak akan terasa membosankan. Objek wisata hutan monyet Sangeh di Badung Bali Seperti halnya objek wisata hutan monyet atau monkey forest lainnya, kawasan hutan kera Sangeh di kabupaten Badung ini sudah sangat tertata dengan baik, sarana penunjang fasilitas pariwisata memadai, seperti parkir luas, toilet serta sejumlah petugas jagawana atau pemandu wisata juga disiapkan. Monyet-monyet penghuni hutan di monkey forest Sangeh Bali ini cukup jinak, karena sudah terbiasa dengan pengunjung yang berbeda-beda. baca juga; daftar tempat wisata lengkap di kabupaten Badung >>>> Walaupun monyet di Sangeh ini tergolong jinak, namun demikian hendaknya pengunjung juga perlu berhati-hati membawa barang bawaan seperti tas, topi dan dompet yang bisa saja menarik perhatian mereka. Karena sifat monyet adalah ingin tahu, sehingga suka usil mengambil barang bawaan pengunjung, termasuk sejumlah aksesoris tubuh seperti kaca mata, walaupun ada kemungkinan akan dikembalikan lagi setelah diberi makanan seperti kacang ataupun pisang. Monkey forest Sangeh di Badung Bali ini merupakan hutan dihuni oleh ratusan monyet jinak dan didominasi pohon pala menjulang tinggi sampai 50 meter, sehingga sangat rindang dan terasa sejuk. Pengunjung akan terasa nyaman berlama-lama di hutan ini, luas hutan pala ini mencapai 14 hektar. Tempat rekreasi alam ini ideal untuk mengisi aktivitas liburan anda, termasuk jika anda liburan bersama keluarga dan anak-anak. Menurut penuturan warga, sejarah hutan pala di Sangeh Badung yang sekarang menjadi destinasi wisata hutan monyet atau monkey forest di Sangeh ini merupakan hutan buatan yang sengaja dibuat oleh kerajaan Mengwi. Sebagai sebuah taman kerajaan dalam pembuatannya sengaja dirahasiakan. Agar terlihat lebih cantik maka didatangkanlah pohon pala dari kawasan Gunung Agung. baca juga; objek wisata monkey forest Ubud >>>> Tapi akhirnya pembuatan taman tersebut diketahui warga dan akhirnya diberhentikan, sehingga diberi nama Sangeh yang berarti ada orang “ngeh” atau melihat, dan pohon-pohon pala tersebut tumbuh besar sampai sekarang menjadi sebuah hutan lindung dan dihuni oleh ratusan kera. Di kawasan hutan monyet di Sangeh ini terdapat sebuah pura bernama Pura Bukit Sari, keberadaan tempat suci tersebut menandakan tempat ini disakralkan. Hal menarik di kawasan objek wisata Sangeh Badung ini monyet-monyet penghuni hutan tersebut memiliki sejumlah koloni atau kelompok, dan setiap kelompok memiliki seekor monyet sebagai pemimpin, dan mereka memiliki satu pemimpin yang tertinggi atau seekor raja menjadi seekor raja kera di hutan Sangeh. baca juga; paket tour monkey forest Sangeh – air terjun Nungnung >>>> Warga juga yakin bahwa monyet-monyet penghuni hutan adalah kera duwe milik dari Sesuhunan Pura Bukit Sari, sehingga warga tidak berani untuk mengganggu keberadaan mereka. Jika anda berkunjung ke sini anda bisa bertanya pada petugas hutan untuk mengetahui yang mana raja hutan tersebut. Tentunya raja monyet tersebut memiliki tubuh paling besar, paling kuat, memiliki karisma dan dituakan. Raja kera juga diberikan hak istimewa seperti kesempatan mendapatkan makanan sampai puas dan juga hak mengawini kera atau monyet betina, tempat tinggalnya di kawasan areal pura Bukit Sari. Kedengarannya cukup unik dan menarik, namun itulah kenyataan kehidupan monyet-monyet tersebut di desa Sangeh Badung ini, sang raja tetap nomor satu dan mendapatkan prioritas utama. baca juga; objek wisata Tirta Taman Mumbul Sangeh >>>> Liburan ke Bali dan mengagendakan jalan-jalan tour ke tempat rekreasi alam hutan monyet di Sangeh Badung ini, berbagai aktivitas bisa anda lakukan, seperti berkeliling menikmati suasana hutan yang rindang dan sejuk. Di hutan ini juga pengunjung bisa memberi makan monyet dan foto bersama kera-kera jinak tersebut, jika anda mau foto bisa meminta bantuan jasa guide setempat, agar anda merasa aman dan nyaman. Selain itu hal unik lainnya di tempat wisata hutan monyet atau monkey forest ini ada sebuah pohon pule, diperkirakan sudah berumur ratusan tahun, warga setempat menyebutnya sebagai pohon Lanang Wadon. Sebutan tersebut dikarenakan bagian bawah batang pohon berlubang melambangkan kelamin wanita, sedangkan di dalam lubang pohon tersebut terlihat batang tumbuh mengarah ke bawah seperti kelamin pria. baca juga; objek wisata pohon raksasa di desa Tua >>>> Pohon pule Lanang Wadon di Sangeh ini tumbuh di pelataran depan, sebuah pelinggih berada di areal pohon tersebut, itu menandakan pohon tersebut disakralkan dan pasti akan terus dijaga tumbuh lestari. Di Bali pohon pule memiliki arti penting dalam pembuatan topeng-topeng sakral seperti pembuatan topeng Barong dan juga topeng rangda yang dipercaya memiliki aura mistis sangat kental. Pada bagian depan objek wisata hutan monyet atau monkey forest Sangeh Badung ini terdapat sebuah patung Rahwana yang dikerubuti oleh puluhan monyet, patung Rahwana tersebut mengambil kisah dari epos Ramayana. Tempat rekreasi alam hutan ini memang indah, juga cukup menarik untuk photo-photo, bahkan kawasan ini juga sering dijadikan tempat pengambilan foto prewedding. lanjut baca; tempat foto prewedding di pulau Dewata Bali >>>> Semua yang ada di kawasan ini, baik itu pohon pala, pura dan monyet-monyet jinak, menjadi tempat ideal untuk rekreasi terutama bagi keluarga dan anak-anak, mengenalkan mereka lebih dekat dengan alam salah satunya bisa berinteraksi dengan monyet penghuni hutan, akan menjadi sebuah pengalaman liburan baru yang menyenangkan. Tempat rekreasi alam hutan monyet atau monkey forest Sangeh Bali ini, menjadi tujuan jalan-jalan tour menarik bagi mereka penyuka wisata alam, selain itu memang jalur wisata dengan tujuan dan arah ke desa Sangeh Badung ini memberikan kesempatan berpetualang lebih maksimal. Karena jalur ke desa Sangeh ada sejumlah tempat petualang bisa diakses lebih dekat seperti rafting di sungai Ayung, Agrowisata Pelaga dan trekking ke air terjun Nungnung, sehingga trip seharian penuh dengan jurusan hutan monyet Sangeh akan menjadi lebih lengkap dan menyenangkan. Cara berkunjung ke Objek wisata Sangeh Berkunjung ke monkey forest atau hutan monyet Sangeh, bisa dengan kendaraan sendiri tetapi bagi wisatawan bisa sewa motor ataupun sewa mobil di Bali dan jika anda ingin lebih bersantai bisa sewa berikut supir atau bisa ikut tour yang sudah dipersiapkan agen perjalanan anda. Jika ingin lebih murah, bisa hanya sewa sepeda motor, apalagi taman rekreasi alam ini berdekatan dengan kota Denpasar dan pusat pariwisata di Bali Selatan. lanjut baca; harga sewa mobil di Bali >>>> Jika anda berada di kawasan pariwisata Bali Selatan seperti kawasan pariwisata Kuta, Jimbaran ataupun Nusa Dua, salah satu agenda tour yang bisa anda susun agar lokasinya searah adalah; objek wisata Sangeh, Bedugul, Taman Ayun dan terakhir Tanah lot atau monkey forest Sangeh, Ayung Rafting, agrowisata Pelaga, Jembatan Tukad Bangkung dan terakhir air terjun Nungnung. Harga tiket masuk dan peta menuju lokasi monkey forest Sangeh Sementara ini pengunjung paling banyak datang ke sini adalah wisatawan asing. Namun pada liburan hari raya dan sekolah dipenuhi wisatawan domestik dan warga lokal. Harga tiket masuk untuk domestik / WNI Dewasa Rp Anak Rp Harga tiket masuk untuk asing / WNA Dewasa Rp Anak Rp Untuk biaya parkir kendaraan, untuk sepeda motor Rp mobil Rp dan bus pariwisata Rp Harga di atas bisa saja berubah sewaktu-waktu sesuai dengan keadaan dan kondisi terbaru. Alamat dan peta lokasi menuju objek wisata hutan monyet Sangeh di kabupaten Badung ini, silahkan cek penanda di google maps. Artikel ini telah tayang di dengan judul “Sangeh Wisata Hutan Monyet di Bali”. Salah satu objek wisata di Bali yang menarik untuk dikunjungi dan sambil mengenal lingkungan alam sekitar adalah obyek wisata Sangeh. Obyek wisata Sangeh Bali, merupakan kawasan hutan lindung didominasi pohon pala. Selain anda dapat melihat hutan lindung, anda juga dapat melihat ratusan monyet di Sangeh Bali. Sangeh adalah sebuah tempat pariwisata di pulau Bali yang terletak di Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali. Berjarak 22 kilometer dari kota Denpasar, anda akan menempuh kurang lebih 45 menit perjalanan jika berangkat dari kota Denpasar. Salah satu pesona dari Taman Wisata Alam Sangeh Bali adalah wisata hutan yang termasuk hutan lindung yang dilindungi dengan luas sekitar 14 hektar. Wisata Alam Sangeh Bali ini memiliki sejarah yang membuat tempat ini menjadi tempat yang disakralkan oleh warga setempat. Bahkan tidak ada warga sekitar yang mau menebang 1 pohon pun di area Hutan Sangeh Bali ini. Tempat ini merupakan salah satu tempat wisata yang patut dikunjungi di Bali. Untuk tiket masuk, anda dikenakan biaya masuk areal obyek wisata Sangeh sebesar Rp / orang. Pemasukan dari tiket masuk dialokasikan untuk pemeliharaan satwa monyet dan pemeliharaan kebersihan disekitar Sangeh. Pada areal depan dari obyek wisata Sangeh, anda akan melihat patung raksasa Rahwana yang sedang diserang oleh puluhan monyet. Desain patung raksasa Rahwana diambil dari kisah Ramayana yang sangat terkenal bagi masyarakat Bali pada khususnya. Disebelah kanan dan kiri patung Rahwana, anda akan melihat patung singa bersama dengan monyet kecil, patung singa mengisahkan tentang raja hutan yang menyayangi seekor bayi monyet. Setelah anda tiba ditengah tengah dari kawasan obyek wisata Sangeh, anda akan melihat beberapa pohon pala yang menjulang tinggi dan dibeberapa dahan dari pohon pala, ada segerombolan monyet. Selain terkenal karena monyetnya, juga terkenal karena kawasan hutan yang luas dan tertata rapi. Dominan pohon-pohon yang tumbuh di hutan ini adalah tumbuhan pala, bahkan konon katanya tumbuhan pala ini tidak dapat tumbuh di tempat lain selain di Hutan Sangeh ini. Pohon-pohon pala di Sangeh berdiri kokoh dengan batang yang lurus nan tinggi. Usia dari pohon-pohon tersebut bisa dibilang sudah tidak muda lagi. Ada yang sudah berumur seratus tahunan dan bahkan ada yang sampai berumur tiga ratus tahunan. Itu karena pohon-pohon di hutan Sangeh sangat dijaga ketat oleh para warga setempat. Tidak ada yang berani menebang pohon tersebut meskipun pohon itu telah layu dan mati. Mereka akan membiarkan pohon tersebut tumbang dan rapuh dengan sendirinya. Ada salah satu pohon yang diberi nama dengan “Lanang Wadon”. Lanang Wadon memiliki arti tersendiri yakni Lanang artinya Laki-laki dan Wadon berarti Perempuan. Pohon ini berbentuk seperti alat kelamin laki-laki dan perempuan. Tepat di tengah-tengah hutan. anda akan melihat dua buah Pura. Pura yang lebih kecil namanya pura Melanting dan pura yang lebih luas namanya pura Bukit Sari. Para penduduk setempat, sangat menyakralkan keberadaan dari Pura tersebut, begitu pula dengan monyet monyet yang ada disekitar obyek wisata Sangeh. Dulunya Sangeh merupakan saksi bisu dari megahnya kejayaan kerajaan mengwi di bali yang membuat tempat peristirahatan megah di Pura Taman Ayun Mengwi. Di dalam Hutan Sangeh itu terdapat sebuah pura yang konon di buat oleh Anak Agung Anglurah Made Karangasem Sakti putra angkat dari Raja Mengwi saat itu Cokorda Sakti Blambangan pada abad ke-17 dan diberi nama Pura Bukit Sari. Konon diceritakan bahwa, ketika Anak Agung Anglurah Made Karangasem Sakti ini melakukan pertapaan ia mendapat Wahyu bisikan halus untuk membangun sebuah pura di kawasan hutan sangeh sekarang ini. Kemudian meliau melakukannya dan akhirnya berdirilah Pura Bukit Sari itu yang kemudian di jaga dan dijadikan tempat persembahyangan bagi masyarakat sekitar. Lalu mengapa hutan itu diberi nama Hutan Sangeh Bali? Masyarakat sekitar masih percaya bahwa konon pohon pala yang ada di Hutan Sangeh itu berasal dari Gunung Agung. Bukan di gotong menggunakan alat kendaraan, melainkan pohon pala itu berjalan dan bergerak dengan sendirinya. Karena diLihat oleh Orang di sebuah tempat maka pohon-pohon itu langsung diam di tempat itu dan kemudian tempat itu diberi nama Sangeh. Sangeh terdiri dari dua duku kata yakni Sang yang berarti Orang, dan Ngeh berarti melihat. Jadi artinya Sangeh itu adalah tempat dimana Orang Melihat pohon pala berjalan dan terdiam di tempat itu. Hal yang harus diperhatikan jika anda berkunjung ke obyek wisata Sangeh adalah, tidak menggunakan perhiasan yang berlebihan, serta tidak membawa barang bawaan yang berlebihan. Ini bertujuan untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, seperti monyet mengambil perhiasan anda atau barang bawaan yang anda bawa. Monyet yang tumbuh dan besar di Sangeh merupakan monyet yang relatif liar. Sering kali monyet-monyet disana berbuat nakal dengan mengambil barang-barang bawaan para turis atau wisatawan seperti kamera, topi, udeng, kacamata dan yang lainnya. Namun tenang, ada caranya apabila barang bawaan anda terlanjur diambil oleh monyet ini. Anda cukup membeli sebuah pisang atau kacang, kemudian dekati monyet itu dan jika anda beruntung ia akan mengambil pisang dan menjatuhkan barang yang ia ambil dari anda. Namun jika anda kurang beruntung monyet ini akan mengambil pisang sekaligus barang bawaan anda. Pemandu wisata di sekitar areal Sangeh banyak tersedia, dengan berpakaian adat Bali, yang siap membantu anda bila anda perlukan. Berwisata ke daerah Sangeh lebih cocok untuk wisata keluarga bersama putra putri anda. Karena dapat memperkenalkan hutan lindung kepada anak anda dan putra putri anda dapat berinteraksi dengan monyet – monyet yang ada di Sangeh. Aktivitas favorit wisatawan saat berkujung ke objek wisata Sangeh adalah berfoto bersama monyet dan memberi makan monyet.

pohon lanang wadon sangeh bali